GREBEG SURAN BATURRADEN

GREBEG SURAN BATURRADEN

    Minggu 22 September 2019, jajaran Camat Baturraden beserta staf kecamatan dan Jajaran Muspika Baturraden ikut serta memeriahkan dan mengawal Acara Grebeg Suran Baturraden. Ribuan orang menyaksikan Grebeg Suran Baturraden  sekitar Lokawisata Baturraden. Kegiatan tahunan yang digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas melibatkan berbagai elemen masyarakat pariwisata termasuk 12 desa penyangga wisata Baturraden. Peserta diberangkatkan dari Bumi Perkemahan Wanawisata, menempuh jarak kurang lebih 3 km, menuju Lapangan Lokawisata. Setiap desa membawa puluhan tenong dan sebagian menyuguhkan seni kentongan serta hadroh..Gunungan yang diarak terdiri dari pala kependhem (umbi-umbian), pala kesimpar yaitu sayur dan buah yang tumbuh di atas tanah dan pala gumantung yaitu jenis buah dan sayur yang menggantung di pohonnya.

      Prosesi Grebeg Sura Baturraden merupakan budaya, sebagai bentuk rasa syukur masyarakat  kepada Tuhan. Sementara itu tenong yang berisi takir, mempunyai makna, nata ing pikir yang berarti membuat pikiran menjadi tenteram dan menghilangkan sebel puyeng. Untuk itu dengan kegiatan ini semoga masyarakat Banyumas kususnya Baturraden diberi kesehatan, kesabaran, panjang umur, sejahtera dan bahagia dunia akhirat.Ribuan orang yang terdiri dari pegiat wisata dan warga Kecamatan Baturaden, Banyumas, terlibat dan mengikuti ritual Grebeg Suran itu. Ritual diakhiri dengan rebutan hasil bumi ini.

    Selesai arak-arakan, seluruh sesaji didoakan sesepuh desa. Mereka memanjatkan puji syukur kepada Tuhan. Dalam doa warga berharap agar seluruh masyarakat Banyumas, khususnya yang tinggal di sekitar pegunungan Gunung Slamet, selalu diberikan keselamatan.Usai berdoa gunungan direbut oleh ribuan warga, sedangkan makanan dalam takir yang dibawa dengan tenong, dimakan bersama peserta grebeg. Sedangkan tumpeng robyong dan tumpeng tri warna dilarung di sungai Gumiwang.

Related Posts

Komentar